Pariwisata menjadi salah satu sektor ekonomi yang berkembang pesat di Indonesia dengan dukungan potensi alam dan budaya yang besar. Demikian juga di Kabupaten Magetan, potensi pariwisata yang sangat beragam mulai dari potensi wisata alam, budaya dan sejarah menjadi salah satu potensi ekonomi yang layak dikembangkan. Keragaman ini menjadi magnet yang meningkatkan kunjungan wisatawan untuk menikmati atraksi yang ditawarkan.
Dalam pengembangan pariwisata, pembangunan sarana prasarana untuk memenuhi kebutuhan wisatawan secara optimal dalam menikmati atraksi merupakan salah satu elemen kunci. Namun, pembangunan pada kawasan wisata akan merubah tutupan lahan dari tutupan non-terbangun menjadi terbangun yang dapat menurunkan kemampuan tanah untuk menyerap air dan mempertahankan kualitas udara dan suhu. Oleh karenanya, pembangunan sarana harus dibarengi dengan upaya mempertahankan kualitas lingkungan untuk kenyamanan wisatawan.
Desa Sumberdodol merupakan salah satu desa di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan yang dikembangkan menjadi salah satu desa wisata melalui pengembangan Smart Fisheries Village. Terdapat beberapa atraksi yang ditawarkan dengan lokasi yang cukup berdekatan. Hal ini mendorong dibangunnya lokasi kantong parkir dengan luas yang cukup besar. Kondisi saat ini, kantong parkir tersebut belum memiliki penghijauan yang cukup terutama pada jalur pedestrian. Untuk itu, kegiatan pengabdian berupa penghijauan pada sarana pendukung atraksi wisata tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan wisata desa dengan tetap menjaga kualitas lingkungan.
Pengabdian ini akan menjadi kontribusi langsung dari UNS melalui Pusat Studi PIPW (Pusat Informasi dan Pembangunan Wilayah) LPPM UNS yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Dr. Isti Andini sebagai ketua kegiatan telah mengkoordinir kegiatan ini sejak Juni 2024 lalu. Diawali dengan diskusi secara intensif dengan aparat desa Sumberdodol, tim pengabdian yang beranggotakan Dr. Murtanti Jani Rahayu, Dr. Paramita Rahayu dan Hakimatul Mukaromah, MT menjaring kebutuhan mitra terkait penghijauan di lahan parkir kawasan wisata desa Sumberdodol. Selanjutnya, observasi lapangan dilakukan untuk menentukan titik tanam 50 pohon Ketapang Kencana yang dipilih sebagai tanaman peneduh. Jenis pohon ini juga sesuai dengan program penghijauan Desa Sumberdodol menggunakan pohon-pohon berkarakter khusus antara lain Pule, Ketapang Kencana dan Palem Merah.
Kegiatan penanaman pohon dilaksanakan mulai awal bulan Oktober 2024 oleh perangkat desa dan para taruna dari Politeknik KKP Sidoarjo. Pada tanggal 11 Oktober 2024, dilakukan penanaman pohon bersama tim pengabdian yang juga dihadiri oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Penanaman dilakukan pada bulan Oktober dengan mempertimbangkan datangnya musim hujan sehingga dapat menghindari resiko bibit pohon mati karena kekeringan. Dengan diselesaikannya penanaman pohon ini diharapkan nantinya akan dapat menghijaukan lapangan parkir sekaligus menjadi peneduh bagi aktivitas olah raga masyarakat Desa Sumberdodol. Selain itu, keteduhan kawasan wisata ini dapat meningkatkan daya tarik Desa Sumberdodol dengan menawarkan kenyamanan untuk masyarakat serta wisatawan saat berkunjung.